Terus menerus didera kerugian, BlackBerry akhirnya membuat sebuah komite khusus yang menangani masa depan Blackberry, baik itu menyangkut rencana strategis, kerjasama, atau kemungkinan terburuk sekalipun yaitu dijual secara keseluruhan.
Komite khusus yang dibentuk Blackberry tersebut yaitu beranggotakan CEO Thorsten Heins, Timothy Dattels, Bert Nordberg untuk membuat langkah strategis BlackBerry ke depannya termasuk rencana jika ada peminat yang ingin menjadi pemilik baru Blackberry.
Sejak mengumumkan langkah tersebut, beberapa analis atau jasa keuangan mulai menghitung berapa besar aset yang dimiliki Blackberry. Dengan prediksi harga yang ada, para analis tentunya bisa membantu pihak-pihak yang ingin mengakuisisi BlackBerry.
Dikutip dari GSM Arena, jika menghitung total hak paten dan lisensi yang dimiliki, maka jika ada perusahaan yang membeli portofolio hak patennya saja, bisa mencapai 2 miliar US Dollar hingga 3 miliar US Dollar atau setara 2 tiliun sampai 3 triliun jika dikonversikan ke rupiah.
Namun harga tersebut akan berubah jika terjadi lelang atau istilahnya penawar lebih dari satu, maka harga portofolio hak paten dan lisensi BlackBerry bisa mencapai 4 milir US Dollar sampai 5 miliar US Dollar atau sekitar 4 triliun hingga 5 triliun dalam mata uang rupiah.
Wajar saja jika Blackberry punya aset portofolio hak paten sebesar itu. Karena Blackberry dinilai sebagai salah satu kekuatan di industri mobile seperti perangkat smartphone. Sangat tragis jika melihat bagaimana BlackBerry yang dulu menjadi penguasa, kini kalah bersaing dengan android dan ios.
sumber fast n cheap
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.